Minggu, 31 Maret 2013

Klasifikasi treponema polindum


KLASIFIKASI TREPONEMA PALLIDUM
Ordo          : Spirochaetales
Familia      : Treponemataceae
Genus        : Treponema
Spesies      : Treponema pallidum

Ø  Penyakit yang Ditimbulkan Oleh Treponema Pallidum: SifilisKingdom   : Eubacteria
Phylum      : Spirochaetes
Class          : Spirochaetes

Sifilis atau  penyakit Raja Singa adalah salah satu penyakit menular seksual (PMS) yang kompleks, disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum. Perjalanan penyakit ini cenderung kronis  dan bersifat sistemik. Hampir semua alat tubuh dapat diserang, termasuk sistem kardiovaskuler dan saraf.

Ø  Ciri-ciri Treponema Pallidum :
1.      Berbentuk spiral
2.      Berukuran Panjang 6 – 15 µm, tebal 0,25 µm
3.      Terdiri dari 8 – 24 kumparan
4.      Dapat bergerak maju dan mundur, berotasi, undulasi dari sisi yang satu ke sisi yang lain.
5.      Berkembang biak dengan cara membelah secara melintang
6.      Stadium aktif berlangsung setiap 30 jam
7.      Tidak dapat bertahan di udara kering, suhu panas, desinfektans, sabun
8.      Tidak dapat dibiakkan di media buatan, namun dapat diinokulasi pada hewan percobaan

Ø  Gejala-Gejala Penyakit Sifilis.
Sifilis dibagi menjadi beberapa tingkatan, diantaranya :
1.      Sifilis Primer : Munculnya bisul kecil keras pada situs infeksi. Bisul tersebut tidak gatal ataupun terasa sakit.
2.      Sifilis Sekunder : Setelah bisul hilang muncul ruam (pemunculan pada kulit), flu atau mononuleosis menular, radang tenggorokan, kelenjar getah bening yang lembek, demam, lesu, dan kadang-kadang disertai rambut rontok sebagian. Luka patogenik terjadi pada selaput lendir, mata, dan sistim syaraf, luka-luka tersebut penuh dengan treponema.
3.      Sifilis Tersier atau Lanjutan : Luka-luka patogenik tersier terjadi pada sistim syaraf pusat, sistim pembuluh darah jantung, kulit, dan organ-organ vital lainnya seperti mata, otak, tulang, ginjal, dan hati. Luka-luka ini disebut gumata lalu pecah dan menjadi borok. Penderita dapat terserang sakit jiwa, kebutaan atau penyakit jantung dan akhirnya dapat meninggal.

Ø  Cara penularan
Sifilis berjangkit secara alamiah hanya pada manusia dan terutama ditularkan lewat hubungan kelamin atau dari ibu yang terinfeksi kepada janinnya (sifilis bawaan atau sebelum lahir) lewat ari-ari.
  
Ø  Masa Inkubasi Sifilis :
Berkisar 10 – 90 hari (rata-rata 21 hari/3 minggu)

Ø  Pencegahan
Tidak ada vaksin terhadap sifilis, cara utama untuk pencegahan sifilis ialah melalui pengendalian yang meliputi pemeriksaan serologis dan pengobatan penderita. Sifilis bawaan dapat dicegah dengan perawatan prenatal (sebelum kelahiran) yang semestinya.

Ø  Pengobatan
Pengobatan dilakukan dengan memberikan  Antibiotika seperti Penisilin atau turunannya. Pemantauan serologik dilakukan pada bulan I, II, VI, dan XII tahun pertama dan setiap 6 bulan pada tahun kedua. Selain itu, kepada penderita perlu diberikan penjelasan yang jelas dan menyeluruh tentang penyakitnya dan kemungkinan penularan sehingga turut mencegah transmisi penyakit lebih lanjut. Bagi penderita yang tidak tahan dengan penisilin dapat diganti dengan tetrasiklin atau eritromisin, yang harus dimakan 15 hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

g
o
l
b
y
m
o
t
e
m
o
c
l
e
W