KLASIFIKASI
TREPONEMA PALLIDUM
Ordo :
Spirochaetales
Familia
: Treponemataceae
Genus :
Treponema
Spesies
: Treponema pallidum
Ø Penyakit
yang Ditimbulkan Oleh Treponema Pallidum: Sifilis Kingdom : Eubacteria
Phylum : Spirochaetes
Class : Spirochaetes
Sifilis atau penyakit Raja Singa adalah salah satu
penyakit menular seksual (PMS) yang kompleks, disebabkan oleh infeksi bakteri
Treponema pallidum. Perjalanan penyakit ini cenderung kronis dan bersifat sistemik. Hampir semua alat
tubuh dapat diserang, termasuk sistem kardiovaskuler dan saraf.
Ø Ciri-ciri
Treponema Pallidum :
1. Berbentuk
spiral
2. Berukuran
Panjang 6 – 15 µm, tebal 0,25 µm
3. Terdiri
dari 8 – 24 kumparan
4. Dapat
bergerak maju dan mundur, berotasi, undulasi dari sisi yang satu ke sisi yang
lain.
5. Berkembang
biak dengan cara membelah secara melintang
6. Stadium
aktif berlangsung setiap 30 jam
7. Tidak
dapat bertahan di udara kering, suhu panas, desinfektans, sabun
8. Tidak
dapat dibiakkan di media buatan, namun dapat diinokulasi pada hewan percobaan
Ø Gejala-Gejala
Penyakit Sifilis.
Sifilis
dibagi menjadi beberapa tingkatan, diantaranya :
1.
Sifilis Primer : Munculnya bisul kecil
keras pada situs infeksi. Bisul tersebut tidak gatal ataupun terasa sakit.
2.
Sifilis Sekunder : Setelah bisul hilang
muncul ruam (pemunculan pada kulit), flu atau mononuleosis menular, radang tenggorokan,
kelenjar getah bening yang lembek, demam, lesu, dan kadang-kadang disertai
rambut rontok sebagian. Luka patogenik terjadi pada selaput lendir, mata, dan
sistim syaraf, luka-luka tersebut penuh dengan treponema.
3.
Sifilis Tersier atau Lanjutan :
Luka-luka patogenik tersier terjadi pada sistim syaraf pusat, sistim pembuluh
darah jantung, kulit, dan organ-organ vital lainnya seperti mata, otak, tulang,
ginjal, dan hati. Luka-luka ini disebut gumata lalu pecah dan menjadi borok.
Penderita dapat terserang sakit jiwa, kebutaan atau penyakit jantung dan
akhirnya dapat meninggal.
Ø Cara
penularan
Sifilis berjangkit secara alamiah hanya
pada manusia dan terutama ditularkan lewat hubungan kelamin atau dari ibu yang
terinfeksi kepada janinnya (sifilis bawaan atau sebelum lahir) lewat ari-ari.
Ø Masa
Inkubasi Sifilis :
Berkisar
10 – 90 hari (rata-rata 21 hari/3 minggu)
Ø Pencegahan
Tidak ada vaksin
terhadap sifilis, cara utama untuk pencegahan sifilis ialah melalui
pengendalian yang meliputi pemeriksaan serologis dan pengobatan penderita.
Sifilis bawaan dapat dicegah dengan perawatan prenatal (sebelum kelahiran) yang
semestinya.
Ø Pengobatan
Pengobatan dilakukan dengan memberikan Antibiotika seperti Penisilin atau
turunannya. Pemantauan serologik dilakukan pada bulan I, II, VI, dan XII tahun
pertama dan setiap 6 bulan pada tahun kedua. Selain itu, kepada penderita perlu
diberikan penjelasan yang jelas dan menyeluruh tentang penyakitnya dan kemungkinan
penularan sehingga turut mencegah transmisi penyakit lebih lanjut. Bagi
penderita yang tidak tahan dengan penisilin dapat diganti dengan tetrasiklin atau
eritromisin, yang harus dimakan 15 hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar